Senin, 21 Januari 2013

Siklus Produksi dan Keuangan


tugas 2  (Npm genap ) :

- siklus produksi dan keuangan 
  
1. aktivitas Bisnis & pendapatan  Siklus Produksi dan Keuangan



Siklus pendapatanup :
Mengambil pesanan dari pelanggan. adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.
Empat aktivitas dasar bisnis dalam siklus pendapatan,yaitu :

Entri pesanan penjualan,mencak
Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan.
Memeriksa ketersediaan persediaan.

Pengiriman,mencakup :
Mengambil dan mengepak pesanan.
Mengirim pesanan tersebut.

Penagihan dan piutang usaha,mencakup :
Penagihan ke para pelanggan.
Memelihara data piutang usaha.

Penagihan kas,mencakup :
Menangani kiriman uang pelanggan.
Menyimpannya ke bank.


2. Jelaskan Prosedur Siklus Produksi & Keuangan


Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
Siklus hidup produk manajemen (atau PLCM) adalah suksesi strategi yang digunakan oleh manajemen bisnis sebagai produk berjalan melalui siklus hidup-nya. Kondisi di mana suatu produk dijual (iklan, saturasi) perubahan dari waktu ke waktu dan harus dikelola sebagai bergerak melalui tahap suksesi nya.

Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
  1.  Perancangan Produk 
  2.  Perencanaan dan Penjadwalan 
  3.  Operasi Produksi 
  4.  Akuntansi Biaya

Sistem aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :
  1.  Sistem pemilikan. 
  2.  Sistem catatan jurnal. 
  3.  Sistem pelaporan keuangan

 3.  Diagram alur data /DFD dari siklus produksi & Keuangan itu sendiri


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW07QIAoU8oB_wfyHAi1iaAGjvHYaGcm-S7nKLxRsKb_TaiFVi2ECPTBfO-OcmzgHG8jcYnkZX6xpsNrgLxCTqEJsetWbhLrjq13A6bmmoEpoyUlOTsDGCuvo_Li1RAo7InDU9m03dVMDl/s1600/2.jpg
















PENGENDALIAN SIA


TUGAS 1 (Npm genap) :

-- pengendalian sia -- 
   
1. pendahuluan ruang lingkup pengendalian SIA
           Pada dasarnya informasi akuntansi merupakan data yang dapat diolah sedemikian rupa, sehingga dapat dijadikan dasar bagi pengambilan keputusan. Informasi memegang peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk mengetahui kegiatan apa yang telah terjadi dengan perusahaannya, melakukan evaluasi apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan menjamin agar data tersebut dapat diolah secara efisien menjadi informasi yang akurat, dapat dipercaya dan tepat waktu maka dalam pengolahan data tersebut diperlukan suatu alat yang dinamakan sistem informasi.
Ada beberapa perbedaan sistem informasi yang diterapkan perusahaan. Salah satu sistem informasi yang sangat diperlukan bagi manajemen untuk mengolah data administrasi dan keuangan adalah sistem informasi akuntansi. Perbedaan tersebut sebenarnya hanya terletak pada penekanannya saja, namun pada dasarnya tetap mengandung pengertian yang sama.
Davis, dan kawan-kawan, mengatakan bahwa Accoun-ting information system encompass the process and procedures by which an organization’s financial information is received, registered, recorded, handled, processed, stored, and ultimately disfosed of.
Penjelasan di atas menekankan pada proses dan prosedur pengelolaan atas informasi keuangan organisasi mulai dari penerimaan sampai dengan informasi tersebut tidak berguna lagi bagi organisasi.
 
      Sedangkan Robert G. Murdick menyatakan bahwa The accounting information system can be defined as the set of activities of the organization responsible for preparation of financial information and the information obtained from transaction data for the purpose of 1)internal reporting to managers for use in planning and controlling current and future operations, and (2) external reporting to stockholders, government and other outside parties.
Pengertian di atas jelas mengenai sistem informasi akuntansi yang dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki suatu informasi pengorganisasian yang mencakup proses dan prosedur pengelolaan informasi keuangan dengan tujuan untuk pelaporan kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan tersebut.

Tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut yaitu:
 a . Untuk menyediakan suatu informasi akuntansi bagi pengelola kegiatan usaha baru.

 b. Untuk memperbaiki informasi akuntansi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah   ada  baik  mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi tersebut.

  c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi & pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki  tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
 

  d . Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyeleng-garaan catatan akuntansi.
Tujuan di atas dapat dijelaskan bahwa biasanya perusahaan baru memulai usahanya sangat memerlukan penyusunan sistem informasi akuntansi yang lengkap. Namun, adakalanya sistem informasi akuntansi yang sudah ada tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Dengan memperbaiki pengawasan akuntansi dan pengendalian intern, maka pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik serta informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut dapat.
 

2. Ancaman terhadap SIA 

 Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena   bencana       alam dan politik, seperti :

  • Kebakaran atau panas yang berlebihan
  • Banjir, gempa bumi
  • Badai angin, dan perang

Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :

–        Kegagalan hardware

–        Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi listrik.

–        Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.

 
Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :

–        Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia

–        Kesalahan tidak disengaja karen teledor

–        Kehilangan atau salah meletakkan

–        Kesalahan logika

 
Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :

–        sabotase

–        Penipuan komputer

–        Penggelapan


3.Proses dan aktivasi pengendalian SIA


  Pengendalian dalam SIA terkait dengan pengendalian internal. Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Klasifikasi pengendalian internal, meliputi:

  • Pengendalian untuk Pencegahan, Pengendalian untuk Pemeriksaan, dan Pengendalian Korektif
  • Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi
  • Pengendalian Administrasi dan Pengendalian Akuntansi
  • Pengendalian Input, proses, dan output

Lingkungan Pengendalian

  • Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
  • Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
  • Struktur organisasional
  • Badan audit dewan komisaris
  • Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
  • Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
  • Pengaruh-pengaruh eksternal

Aktivitas Pengendalian

  1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai

Prosedur otorisasi merupakan pengendalian yang memastikan bahwa karyawan perusahaan hanya memproses transaksi yang sah dalam ruang lingkup otoritas yang telah ditentukan. Misalnya, dalam sistem pembelian manual, pembelian persediaan dari pemasok yang ditunjuk ketika tingkat persediaan mencapai titik pemesanan memerlukan otorisasi.

  1. Pemisahan tugas.

Dalam sebuah sistem manual, salah satu pengendalian yang penting adalah pemisahan tugas-tugas yang bertentangan selama pemrosesan transaksi. Para individu diberikan tanggung jawab untuk hanya melakukan aspek-aspek terbatas ransaksi untuk tiga ujuan berikut:

  1. Otorisasi trnsaksi harus terpisah dari pemrosesan transaksi.
  2. Penyimpanan aktiva harus terpisah dari tanggung jawab pencatatan aktiva.
  3. Otorisasi harus disusun sedemikian rupa, sehingga tidak adanya penipuan.

Pengendalian internal yang baik mensyaratkan bahwa tidak ada pegawai yang diberi tanggung jawab terlalu banyak. Seorang pegawai seharusnya tidak berada dalam posisi untuk melakukan penipuan dan menyembunyikan penipuan atau kesalaha yang tidak disengaja.

  1. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
    1. Desain dan penggunaan catatan yang memadai membantu untuk memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap atas seluruh data transaksi yang berkaitan.
    2. Dokumen-dokumen yang mengawali sebuah transaksi harus memiliki ruang untuk otorisasi.
    3. Prosedur-prosedur berikut ini menjaga aset pencurian, penggunaan tanpa otorisasi, dan vandalisme:

  • Mensupervisi dan memisahkan tugas secara efektif
  • Memelihara catatan aset, termasuk informasi, secara akurat
  • Membatasi akses secara fisik ke aset
  • Melindungi catatan dan dokumen

Aktivitas Pengendalian Prosedur otorisasi merupakan pengendalian yang memastikan bahwa karyawan perusahaan hanya memproses transaksi yang sah dalam ruang lingkup otoritas yang telah ditentukan. Misalnya, dalam sistem pembelian manual, pembelian persediaan dari pemasok yang ditunjuk ketika tingkat persediaan mencapai titik pemesanan memerlukan otorisasi.