TUGAS 1 (Npm genap) :
-- pengendalian sia --
1. pendahuluan ruang lingkup pengendalian SIA
Pada
dasarnya informasi akuntansi merupakan data yang dapat diolah sedemikian rupa,
sehingga dapat dijadikan dasar bagi pengambilan keputusan. Informasi memegang
peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk mengetahui kegiatan apa
yang telah terjadi dengan perusahaannya, melakukan evaluasi apakah kegiatan
yang dilakukan telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan menjamin
agar data tersebut dapat diolah secara efisien menjadi informasi yang akurat,
dapat dipercaya dan tepat waktu maka dalam pengolahan data tersebut diperlukan
suatu alat yang dinamakan sistem informasi.
Ada beberapa perbedaan sistem informasi yang diterapkan perusahaan. Salah satu
sistem informasi yang sangat diperlukan bagi manajemen untuk mengolah data
administrasi dan keuangan adalah sistem informasi akuntansi. Perbedaan tersebut
sebenarnya hanya terletak pada penekanannya saja, namun pada dasarnya tetap
mengandung pengertian yang sama.
Davis, dan kawan-kawan, mengatakan bahwa Accoun-ting information system
encompass the process and procedures by which an organization’s financial
information is received, registered, recorded, handled, processed, stored, and
ultimately disfosed of.
Penjelasan di atas menekankan pada proses dan prosedur pengelolaan atas
informasi keuangan organisasi mulai dari penerimaan sampai dengan informasi
tersebut tidak berguna lagi bagi organisasi.
Sedangkan Robert G. Murdick menyatakan bahwa The accounting information system
can be defined as the set of activities of the organization responsible for
preparation of financial information and the information obtained from
transaction data for the purpose of 1)internal reporting to
managers for use in planning and controlling current and future operations, and
(2) external reporting to stockholders, government and other outside parties.
Pengertian di atas jelas mengenai sistem informasi akuntansi yang dapat diambil
kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki suatu informasi pengorganisasian
yang mencakup proses dan prosedur pengelolaan informasi keuangan dengan tujuan
untuk pelaporan kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan tersebut.
Tujuan penyusunan sistem
informasi akuntansi adalah sebagai berikut yaitu:
a . Untuk menyediakan suatu
informasi akuntansi bagi pengelola kegiatan usaha baru.
b. Untuk memperbaiki
informasi akuntansi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada baik mengenai
mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi tersebut.
c. Untuk memperbaiki
pengendalian akuntansi & pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat
keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan
lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
d . Untuk mengurangi biaya
klerikal dalam penyeleng-garaan catatan akuntansi.
Tujuan di atas dapat dijelaskan bahwa biasanya perusahaan baru memulai usahanya
sangat memerlukan penyusunan sistem informasi akuntansi yang lengkap. Namun,
adakalanya sistem informasi akuntansi yang sudah ada tidak dapat memenuhi
kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur
informasi yang terdapat dalam laporan. Dengan memperbaiki pengawasan akuntansi
dan pengendalian intern, maka pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan
organisasi dapat dilaksanakan dengan baik serta informasi yang dihasilkan oleh
sistem tersebut dapat.
2. Ancaman terhadap SIA
Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah
kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti :
- Kebakaran atau panas yang berlebihan
- Banjir, gempa bumi
- Badai angin, dan perang
Ancaman kedua bagi perusahaan adalah
kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :
–
Kegagalan hardware
–
Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi,
gangguan dan fluktuasi listrik.
–
Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.
Ancaman ketiga bagi perusahaan
adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :
–
Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia
–
Kesalahan tidak disengaja karen teledor
–
Kehilangan atau salah meletakkan
–
Kesalahan logika
Ancaman keempat yang dihadapi
perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :
–
sabotase
–
Penipuan komputer
–
Penggelapan
3.Proses dan aktivasi pengendalian SIA
Pengendalian dalam SIA terkait dengan
pengendalian internal. Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan
metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi
yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi,
serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Klasifikasi
pengendalian internal, meliputi:
- Pengendalian untuk Pencegahan, Pengendalian untuk
Pemeriksaan, dan Pengendalian Korektif
- Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi
- Pengendalian Administrasi dan Pengendalian Akuntansi
- Pengendalian Input, proses, dan output
Lingkungan Pengendalian
- Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
- Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
- Struktur organisasional
- Badan audit dewan komisaris
- Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
- Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
- Pengaruh-pengaruh eksternal
Aktivitas Pengendalian
- Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
Prosedur otorisasi merupakan
pengendalian yang memastikan bahwa karyawan perusahaan hanya memproses
transaksi yang sah dalam ruang lingkup otoritas yang telah ditentukan.
Misalnya, dalam sistem pembelian manual, pembelian persediaan dari pemasok yang
ditunjuk ketika tingkat persediaan mencapai titik pemesanan memerlukan
otorisasi.
- Pemisahan tugas.
Dalam sebuah sistem manual, salah
satu pengendalian yang penting adalah pemisahan tugas-tugas yang bertentangan
selama pemrosesan transaksi. Para individu diberikan tanggung jawab untuk hanya
melakukan aspek-aspek terbatas ransaksi untuk tiga ujuan berikut:
- Otorisasi trnsaksi harus terpisah dari pemrosesan
transaksi.
- Penyimpanan aktiva harus terpisah dari tanggung jawab
pencatatan aktiva.
- Otorisasi harus disusun sedemikian rupa, sehingga tidak
adanya penipuan.
Pengendalian internal yang baik
mensyaratkan bahwa tidak ada pegawai yang diberi tanggung jawab terlalu banyak.
Seorang pegawai seharusnya tidak berada dalam posisi untuk melakukan penipuan
dan menyembunyikan penipuan atau kesalaha yang tidak disengaja.
- Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang
memadai
- Desain dan penggunaan catatan yang memadai membantu
untuk memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap atas seluruh data
transaksi yang berkaitan.
- Dokumen-dokumen yang mengawali sebuah transaksi harus
memiliki ruang untuk otorisasi.
- Prosedur-prosedur berikut ini menjaga aset pencurian,
penggunaan tanpa otorisasi, dan vandalisme:
- Mensupervisi dan memisahkan tugas secara efektif
- Memelihara catatan aset, termasuk informasi, secara
akurat
- Membatasi akses secara fisik ke aset
- Melindungi catatan dan dokumen
Aktivitas
Pengendalian Prosedur otorisasi merupakan pengendalian yang memastikan bahwa
karyawan perusahaan hanya memproses transaksi yang sah dalam ruang lingkup
otoritas yang telah ditentukan. Misalnya, dalam sistem pembelian manual,
pembelian persediaan dari pemasok yang ditunjuk ketika tingkat persediaan
mencapai titik pemesanan memerlukan otorisasi.